Resin Polivinil Alkohol juga disebut Resin Poli Vinil Alkohol , PVOH, PVA. Resin PVA hadir dalam berbagai klasifikasi, masing-masing melayani tujuan dan industri tertentu. Ini adalah resin larut yang banyak digunakan dalam pulp tekstil, perekat, konstruksi, dan sektor lainnya. Selain itu, PVA dapat dimodifikasi untuk membuat film, seperti film mulsa yang dapat terurai dan film segar, menjadikannya ramah lingkungan karena degradasi alaminya.
Dua indikator penting PVA adalah derajat polimerisasi dan derajat alkoholisis , dengan klasifikasi seperti 17-99, 20-99, 23-99, dan banyak lagi. Misalnya, 17-99 menandakan derajat polimerisasi 1700 dan derajat alkoholisis 99%. Tergantung pada karakteristiknya, PVA dapat dikategorikan menjadi tipe flokulan dan serpihan (granular).
Derajat polimerisasi 1 yang lebih tinggi menghasilkan viskositas larutan yang lebih besar, sedangkan derajat alkoholisis 2 yang lebih rendah meningkatkan kelarutan pada suhu rendah. Varian PVA dengan polimerisasi lebih rendah dan alkoholisis lebih tinggi umumnya digunakan dalam pulp tekstil, sementara varian lain digunakan sebagai koloid pelindung untuk perekat berbahan dasar air atau perekat konstruksi, seperti lem konstruksi 107 dan 801 yang terkenal.
Di antara model terlaris iSuoChem adalah PVA 17-88, PVA 17-99, dan PVA 24-88.
Polivinil alkohol 17-88 , juga dikenal sebagai PVA 1788, menunjukkan sifat yang menarik. Viskositas larutan berairnya secara bertahap meningkat seiring waktu pada suhu kamar, kecuali bila konsentrasinya mencapai 8%, pada titik mana viskositasnya tetap stabil. Karakteristik unik dari PVA adalah kemampuan pembentukan filmnya yang sangat baik, sehingga sangat tahan terhadap sebagian besar gas kecuali uap air dan amonia. Selain itu, PVA memiliki ketahanan cahaya yang baik sehingga tidak terpengaruh oleh paparan cahaya. Itu bisa terbakar di api terbuka, mengeluarkan bau yang berbeda. Larutan PVA dalam air terkadang menjadi racun selama penyimpanan, meskipun tidak menyebabkan iritasi pada kulit manusia.